Senin, 21 Desember 2015

Jingga Senja dan Kerlip Cahaya Di Teluk Bayur


Lambaian tanganmu ku rasakan pilu di dada,  
Kasih sayang ku bertambah padamu 
Air mata berlinang tak terasakan olehku 
Nantikanlah aku di Teluk bayur..

Sepenggal bait kidung nostalgia dari Fary firyana diatas cukup  menggambarkan bahwa pelabuhan ini sangat masyur dulunya. Cerita tentang perpisahan, penantian tak berkesudahan, dan pertemuan yang sarat akan luapan emosi. Semua menegaskan bahwa teluk bayur bukan hanya tentang kapal yang berlabuh dan pergi, juga bukan hanya tentang aktifitas bongkar muat yang telah berlangsung sejak zaman kolonial.


Sore itu kami duduk di sisi teluk yang berhadapan langsung dengan pelabuhan

sebelum matahari terbenam
jingga senja
blue hours dan golden hours
Sore hingga malam itu masih nampak sisa sisa kejayaannya. Seakan masih nampak kapal Tampomas berlabuh, menurunkan jangkar, mengikatkan tambang, dan menampakkan haru pertemuan setelah sekian lama perpisahan

sampai jumpa pada jingga berikutnya

Menyusuri Hutan Gambir Menuju Air Terjun Siguntur Tuo


Menginjakkan kaki di sumatera barat memang penuh dengan hasrat untuk menjelajahi sisi tersembunyinya. Kontur tanah tidak rata, yang membentuk lembah, bukit, gunung, dataran, tebing, justru menjadi tempat tersendiri untuk kita menjelajahi surga surga tersembunyi

Cukup untuk muqadimah yang amat teramat sangat panjang tadi,  :P kali ini kita akan menjelajah ke nagari siguntur, kabupaten pesisir selatan. Kawasan siguntur yang terkenal akan produksi gambirnya ini dapat ditempuh lebih kurang 1 jam dari pusat kota padang. Nagari di atas sebuah perbukitan, rata rata mata pencaharian penduduk disini adalah bertani & berkebun. Mungkin sebagian mencari batu akik, penadah batu akik, tukang asah batu akik, & kolektor batu akik :P .

Oke, cukup untuk muqadimah keduanya :P tujuan kita kali ini adalah air terjun siguntur tuo, seperti namanya, ia berada di nagari siguntur. Trek motor cukup mulus, sampai pada pemberhentian terakhir a.k.a tempat parkir, dilanjutkan dengan berjalan kaki sekitar 20 menit melintasi semak, menyeberang sungai, meniti pematang sawah, menyeberangi sungai lagi, menjajaki kebun kebun gambir, lalu kita akan disambut oleh gemuruh air yang menyejukkan.



Selfie dulu biar kekinian :P



Warga nagari siguntur sangat ramah dan terbuka pada pendatang. Silahkan bertanya dan tidak sulit untuk mendapatkan jawabannya.

Jumat, 04 Desember 2015

Ahlan wa sahlan, catatan diri seorang mahasiswa tingkat akhir

Suatu pagi di Gunung Talang

Ahlan wa sahlan, Selamat datang di blog sederhana, alakadar, dan seadanya ini. Ini hanya beberapa coretan tentang sebuah perjalanan kecil dari seorang mahasiswa tingkat (sangat) akhir yang masih bergelut dengan yang namanya skripsi.
Saya suka memotret, sampai saat ini masih belajar memotret dengan baik dan benar menggunakan kamera tua sekedarnya. Meskipun sampai saat ini belum pernah menghasilkan foto yang bagus. Saya suka traveling, jalan jalan, atau berpetualang. Misalnya ke rumah tetangga, ke kos teman teman, apalagi kalau mereka baru pulang dari kampung. ke warung dekat rumah, atau agak jauh sedikit ke mini market di seberang jalan yang tiap bulan gonta ganti karyawati sampai sampai tulisan “lowongan kerja” di dinding mini market masih menempel dari berbulan-bulan yang lalu. Lebih jauh lagi ke warung nasi berjarak lebih kurang 0,15 km dari mini market seberang. Hanya untuk membeli lauk, karena membeli nasi bungkus sangat menguras sumber daya sehingga berdampah banyak hal di kemudian hari. Seperti menahan selera, cemilan, bahkan sampai puasa. Agak lebih jauh lagi, jika sedang kaya raya, saya ke rumah makan padang yang berjarak 0,4 km dari mini market seberang. Saya pastikan disitu masakan padang walaupun tidak ada tulisan “masakan Padang”.  kenapa hanya membeli lauk? Tak perlu lagi saya jelaskan alasannya.
Pada dasarnya saya bukanlah ahli matematika, aljabar, trigonometri, matrix, diferensial, kalkulus dan sebagainya yang berhubungan dengan itu. Saya juga tidak terampil memasak, juga tidak ahli dalam merancang busana. Jadi dapat dipastikan blog ini tidak akan bercerita tentang hal hal di atas.

Saya juga tidak ahli menulis, tidak mengerti majas, EYD, tidak juga paham dengan kesusasteraan. Benar benar tidak tahu diri sama sekali untuk membuat sebuah blog.. -_-

Namun apapun itu, blog ini hanyalah sebuah wadah untuk berbagi, sedikit pengalaman, foto foto sederhana, ataupun cerita yang mungkin terdengar asing dan tidak umum, tidak mengikuti aturan penulisan, atau terdengar seperti menggunakan bahasa sanskerta.

Welcome, and enjoy ..
x